Tjong A Fie
Tjong A Fie berasal dari keluarga Tiongkok yang rendah hati dan miskin. Bahkan ia tidak menyelesaikan sekolahnya karena keluarganya tidak mampu membiayai sekolahnya. ketika usianya 18 tahun Tjong Afie mengikuti jejak saudaranya dan datang ke Labuhan Deli Di Sumatera di Hindia Belanda. Tjong Yong Hian Saudaranya sudah cukup mapan pada saat itu, ia dan saudaranya sangat sukses dalam menjalankan bisnis mereka.Pertumbuhan bisnis mereka juga sangat berpengaruh terhadap hubungan dekat dengan penguasa Belanda pada saat itu dan kesultanan Deli serta pengusaha Cina yang ada di Sumatera dan sekitarnya
Pada tahun 1911 Tjong Afie diangkat sebagai Majoor der Chineezen[pemimpin Cina] menggantikan saudaranya yang meninggal dunia, untuk memimpin komunitas Tionghua yang di Medan. Karena kemampuannya dalam pekerjaan dan memberikan kedamaian bagi masyarakat Tjong Afie menerima beberapa penghargaan dari pemerintah Kerajaan Belanda.
Tjong Afie adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan juga dermawan, ia berkomitmen untuk mengembalikan sebagian dari kekayaannya kepada komunitas Medan secara keseluruhan tanpa membedakan ras dan agama.Tjong Afie juga membangun sekolah,Rumah Sakit,Kuil,Gereja,Mesjid dan fasilitas umum lainya di Sumatra. Tjong Afie sangat dihormati oleh masyarakat Medan karena sifatnya yang murah hati.
Tjong Afie meninggal pada tanggal 4 Febuari 1921 dan pada hari pemakamannya ribuan orang menghadiri upacara pemakamannya untuk memberi penghormatan terakhir kepada pemimpin besar ini.